Minggu malam, tanggal 26 Januari 2025, halaman Kantor Desa Bahitom menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Acara dimulai setelah salat Isya pada pukul 19.00 WIB dengan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum yang datang dengan antusias.
Kegiatan diawali dengan lantunan Sholawat Habsyi yang dibawakan oleh Majelis Sholawat Bahasyim Desa Bahitom. Lantunan sholawat yang merdu menciptakan suasana yang penuh dengan kecintaan kepada Rasulullah SAW. Lantunan ini menjadi pembuka yang mengundang rasa syukur dan kebersamaan umat dalam memperingati peristiwa penting perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Kepala Desa Bahitom, H. Tuni. Dengan suara lantang dan penuh penghayatan, ia melantunkan ayat-ayat yang mengingatkan tentang kebesaran Allah SWT. Ayat-ayat tersebut disaritilawah oleh Lia Qatratun Nada, menambah kekhusyukan para jamaah dalam memahami kandungan firman Allah.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan Kepala Desa Bahitom. Dalam sambutannya, H. Tuni, menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga yang hadir. Beliau juga menjelaskan bahwa tema peringatan tahun ini adalah “Menghidupkan Kembali Nilai Spiritual dalam Kehidupan Modern” Tema ini diharapkan menggugah kesadaran umat Islam akan pentingnya menjaga nilai-nilai keimanan dan spiritualitas di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang sering kali mengabaikan aspek batiniah. “Kemajuan teknologi, kemudahan akses informasi, dan perkembangan ekonomi telah membawa banyak perubahan positif dalam kehidupan manusia. Namun, di sisi lain, modernitas sering kali menciptakan tantangan spiritual yang tidak kecil. Kesibukan, materialisme, individualisme, dan tekanan sosial kerap menjauhkan manusia dari nilai-nilai agama dan hubungan yang mendalam dengan Allah SWT. Melalui peringatan Isra Miraj ini menjadi momentum untuk bersama sama menguatkan komitmen spiritual di tengah modernitas”. Ucap H. TUNI.
Kepala Desa mengajak seluruh masyarakat untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dengan mengintegrasikan nilai-nilai keimanan dalam menghadapi tantangan kehidupan masa kini. H. Tuni berharap masyarakat Desa Bahitom dapat terus menjadikan nilai-nilai keislaman sebagai pegangan hidup.
Ceramah Agama
Acara inti dari peringatan ini adalah ceramah agama yang disampaikan oleh Guru Ahmad dari Danau Panggang. Dalam ceramahnya, beliau menjelaskan makna dari peristiwa Isra Mi’raj yang dijalani oleh Rasulullah SAW yang merupakan sebuah perjalanan agung yang dilakukan Nabi Muhammad SAW atas kehendak Allah SWT, menjadi momen penting untuk kembali merenungkan makna spiritualitas. Dalam peristiwa ini, salah satu poin pentingnya adalah perintah sholat lima waktu sebagai ibadah yang menjadi inti kehidupan seorang muslim.
Sholat adalah simbol kedekatan dengan Allah SWT. Dalam kehidupan, melaksanakan sholat dengan khusyuk adalah cara untuk menjaga hubungan batiniah dengan Sang Pencipta. Sholat juga menjadi sarana untuk mengendalikan diri, meredakan stres, dan memfokuskan kembali tujuan hidup di tengah kesibukan duniawi.
Dalam hal keterkaitan dengan tema yang diangkat oleh Pemerintah Desa Bahitom dalam peringatan Isra Mi’raj tahun ini, Guru Ahmad menjelaskan menghidupkan kembali nilai spiritual dalam kehidupan modern tidak berarti meninggalkan kemajuan teknologi atau perkembangan zaman. Sebaliknya, ini adalah upaya untuk menjadikan spiritualitas sebagai landasan dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan.
Hal penting yang disampaikan oleh Guru Ahmad Danau Panggang yang dapat kita dilakukan untuk menghidupkan dan meningkatkan nilai spiritual antara lain:
- Konsistensi Ibadah : Menjaga sholat lima waktu sebagai prioritas utama dalam keseharian.
- Meningkatkan Ilmu Agama : Mengikuti kajian keislaman atau membaca buku-buku yang memperdalam pemahaman tentang Islam.
- Memperbanyak Dzikir dan Doa : Membiasakan diri berdzikir untuk menjaga hati tetap tenang dan fokus pada Allah SWT.
- Menjaga Silaturahmi : Mempererat hubungan dengan sesama melalui sikap saling menghormati dan membantu.
- Amal Sosial : Menyisihkan waktu dan rezeki untuk membantu orang lain, karena ini adalah bentuk ibadah yang memperkuat nilai spiritual.
Guru Ahmad juga mengingatkan bahwa spiritualitas bukan hanya soal ibadah ritual, tetapi juga tercermin dalam sikap, tindakan, dan cara seseorang berinteraksi dengan lingkungan. Dengan menjadikan nilai-nilai spiritual sebagai panduan, kehidupan modern tidak akan menjadi penghalang untuk tetap dekat dengan Allah SWT.
Menghidupkan kembali nilai spiritual dalam kehidupan modern adalah upaya untuk menyelaraskan perkembangan zaman dengan ajaran agama. Dengan menjadikan peringatan Isra Miraj sebagai momen refleksi, masyarakat Desa Bahitom diharapkan agar bisa menjaga keseimbangan antara kemajuan duniawi dan kedalaman spiritual.
Sebagai penutup, acara diakhiri dengan pembacaan tahlil yang diniatkan untuk seluruh almarhum dan almarhumah muslimin dan muslimah, khususnya di Desa Bahitom. Dalam tradisi Islam, tahlil sering dilakukan untuk mendoakan mereka yang telah wafat agar mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Pada momen peringatan Isra Miraj ini, pembacaan tahlil tidak hanya menjadi penutup acara, tetapi juga menjadi bentuk penghormatan kepada para pendahulu yang telah mendahului kita.
Pembacaan tahlil ini dipimpin oleh Kepala Desa Bahitom. Sebagai pemimpin masyarakat, H. Tuni tidak hanya berperan dalam hal administratif, tetapi juga memberikan teladan dalam urusan keagamaan. Menjadikan momen ini sebagai pengingat kolektif untuk saling mendoakan dan menjaga hubungan spiritual. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang menganjurkan untuk selalu mendoakan kebaikan bagi sesama, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Pembacaan tahlil ini tidak hanya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga menguatkan ikatan emosional antarwarga Desa Bahitom. Doa yang tulus untuk para almarhum dan almarhumah mencerminkan keimanan dan kepedulian masyarakat Desa Bahitom terhadap nilai-nilai spiritual dan kebersamaan. Semoga doa-doa yang dipanjatkan diterima oleh Allah SWT, serta menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus menjaga hubungan dengan Sang Pencipta dan sesama manusia.